Madu telah dikenal sejak 10.000 tahun yang lalu. Ini
dibuktikan dengan ditemukannya sebuah lukisan kuno di dalam sebuah gua yang ada
di Valencia, Spanyol. Dalam gambar tersebut terlihat dua orang lelaki menggunakan
tangga sedang meraih sarang lebah untuk mengambil madu.
Bahkan selama ribuan tahun madu digunakan dalam berbagai pengobatan. Al Quran dari sejak 1.400 tahun lalu menyatakan:
“Dan Tuhanmu mewahyukan (mengilhamkan) kepada lebah: “Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin manusia (peternakan lebah). Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu).” Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan. [QS. An-Nahl: 68-69]
Sebelum antibiotik ditemukan di tahun 1930-an, madu masih digunakan dalam perawatan berbagai penyakit. Dengan beralihnya manusia ke pengobatan modern, madu kian tersisih perannya. Namun belakangan ini ketika banyak bakteri menjadi resisten terhadap obat-obatan, banyak orang “kembali ke alam” dengan memanfaatkan madu dalam pengobatan.
“Dan Tuhanmu mewahyukan (mengilhamkan) kepada lebah: “Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin manusia (peternakan lebah). Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu).” Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan. [QS. An-Nahl: 68-69]
Sebelum antibiotik ditemukan di tahun 1930-an, madu masih digunakan dalam perawatan berbagai penyakit. Dengan beralihnya manusia ke pengobatan modern, madu kian tersisih perannya. Namun belakangan ini ketika banyak bakteri menjadi resisten terhadap obat-obatan, banyak orang “kembali ke alam” dengan memanfaatkan madu dalam pengobatan.
Asal Mula Madu
Madu memiliki rasa yang manis dan berbentuk kental seperti
sirup. Madu dihasilkan lebah dengan bahan baku nektar bunga. Nektar adalah
senyawa kompleks yang dihasilkan kelenjar tanaman dalam bentuk larutan gula.
Proses perubahan nektar menjadi madu dimulai ketika lebah
membawa nektar ke sarangnya. Nektar ini kemudian dicampur dengan air liur dan
dikurangi kadar airnya oleh lebah-lebah pekerja untuk menghindari proses
peragian.
Lebah pekerja mengunyah nektar dengan menambahkan enzim diastase
dan invertase, sehingga nektar tersebut menjadi cairan kental berwarna kuning
pucat dengan aroma khas madu.
Kandungan Nutrisi Madu
Dalam setiap 100 gr madu terdapat berbagai varian nutrisi
penting yang dibutuhkan tubuh, seperti:
- Energi 294 kalori
- Karbohidrat 9,5 g
- Air 24 g
- Fosfor 16 mg
- Kalsium 5 mg
- Vitamin C 4 mg
Tidak hanya itu, madu juga dilengkapi mineral penting
lainnya seperti, natrium, magnesium, za besi, dan kalium. Meski dibutuhkan
dalam jumlah kecil, kandungan mineral tersebut memiliki peran yang cukup besar
bagi kelangsungan proses metabolisme tubuh.
Manfaat Kesehatan Madu
Selain memiliki kandungan nutrisi yang lengkap, madu juga
dapat memberikan berbagai manfaat kesehatan bagi siapa saja yang
mengonsumsinya. Manfaat kesehatan mengonsumsi madu di antaranya:
- Sumber Energi
Atlet Romawi dan Yunani kuno kala itu menggunakan madu sebagai minuman berenergi yang dikonsumsi sebelum dan sesudah pertandingan. Selama ratusan tahun madu telah dikenal sebagai sumber energi terbaik. Kandungan gula pada madu adalah alasan paling logis, mengingat gula adalah sumber energi utama tubuh. - Mempercepat Penyembuhan Luka
Madu bekerja sebagai antibiotik alami yang sangggup mengalahkan bakteri mematikan. Madu bersifat asam, sedangkan bakteri tidak dapat berkembang biak dalam kondisi asam. Proses osmosis di dalam madu dapat membasmi bakteri dan menyerap air dari bakteri pada kulit yang luka, seperti halnya spons menyerap air.
Bahkan, RS Universitas Wisconsin Medical School and Public Health memberikan terapi madu bagi luka borok yang diderita penderita diabetes. Uji coba terhadap seorang pasien berusia 79 tahun berhasil menyembuhkan luka pada jari kakinya. Sang pasien bahkan tidak jadi diamputasi berkat terapi madu tersebut. - Pengganti Gula
Madu dapat dicampurkan ke dalam minuman ataupun makanan kesukaan Anda. Jika anda suka minum teh, coba ganti gula dengan madu sebagai pemanisnya. - Mencegah Kanker
Kandungan zat karsinogen dalam madu bertindak sebagai anti kanker sehingga dapat mengurangi risiko kanker, terutama bagi Anda yang berisiko tinggi terkena kanker seperti, perokok, pengonsumsi minuman keras, malas berolahraga, dan lainnya. -
Membantu Penyerapan Kalsium
Tim peneliti di University of California membuktikan bahwa konsumsi madu dapat meningkatkan antioksidan dalam darah. Bahkan, madu dapat membantu penyerapan kalsium sehingga tubuh dapat menggunakan kalsium lebih optimal, terutama untuk mencegah penyakit keropos tulang (osteoporosis).
Sumber : duniafitnes.com
0 komentar:
Post a Comment